Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya
Aglomerasi Industri
Tumbuh
dan berkembangnya suatu industri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pengambilan bahan mentah, proses produksi, tenaga kerja, proses pemasaran.
sarana dan prasarana transportasi, dan jarak lokasi industri ke sumber bahan
mentah atau ke pusat pemasaran.
Faktor-faktor
lain yang berpengaruh juga diantaranya adalah harga bahan, perpajakan, iklim,
persediaan air, limbah hasil produksi dan perundang-undangan yang berlaku.
Faktor-faktor tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah
satu faktor pokok dalam proses produksi suatu industri. Sumber daya alam ini
meliputi bahan mentah, sumber daya energi, ketersediaan air, iklim, bentuk
lahan dan pengolahan limbah.
b. Sosial Budaya
Kehidupan sosial dan budaya suatu
masyarakat di daerah industri akan ikut mempengaruhi kegiatan industri. Secara
umum, masyarakat-masyarakat yang berada di dekat lokasi industri akan menyambut
baik dengan hadirnya industri di daerah atau di sekitar daerah mereka, dengan
alasan industri tersebut lapangan pekerjaan bagi mereka. Sedangkan sebagian
kecil penduduk lagi akan menyatakan kurang setuju dengan hadirnya industri di
daerah mereka, dengan alasan karena limbah industri menyebabkan rusaknya
lingkungan alam dan munculnya penduduk pendatang yang kadang-kadang membawa
kebiasaan yang kurang baik bagi penduduk setempat, sehingga anak-anak muda di
daerah industri tersebut ikut-ikutan terpengaruh.
Dari hal di atas penduduk yang
setuju merupakan faktor pendorong tumbuhnya industri karena menjadi tenaga
kerja sekaligus ikut menjaga keberlangsungan industri, sedangkan penduduk yang
tidak setuju akan menjadi penghambat perkembangan suatu industri.
c. Ekonomi
Ekonomi merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi suatu industri. Faktor ekonomi yang berhubungan dengan industri
adalah kegiatan manusia sebagai pangsa pasar, dan penanaman modal.
Proses-proses ini tentu saja dipengaruhi oleh sarana dan prasarana pendukung
pemasaran seperti transportasi dan komunikasi sehingga akan mempengaruhi
terhadap harga barang atau jasa. Jumlah penduduk yang banyak serta daya beli
penduduk yang tinggi disertai dengan sarana transportasi yang baik akan ikut
berperan dalam
perkembangan suatu industri.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi perkembangan industri diantaranya adalah ketentuan penentuan tarif
dan pajak, pembatasan ekspor dan impor, penentuan jumlah industri, penentuan
lokasi industri dan pengembangan kondisi iklim usaha.
Di
dalam operasinya, agar supaya industri dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
dapat menekan biaya produksi, teori lokasi untuk industri sangat menentukan.
Apabila setiap industri didukung oleh faktor-faktor yang telah dijelaskan di
atas, sudah tentu akan menguntungkan. Oleh karena lokasi ideal jarang ditemukan,
penempatan lokasi industri harus memilih di antara tempat-tempat yang paling
menguntungkan.
Adanya
pemilihan lokasi ini memungkinkan munculnya gejala aglomerasi industri. Gejala
aglomerasi industri adalah gejala terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah
tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kesamaan lokasi usaha yang
didasarkan pada salah satu faktor produksi, terkonsentrasinya beberapa faktor
produksi pada suatu lokasi, adanya kerjasama dalam menghasilkan suatu produk,
kebutuhan sarana prasarana dan bidang pelayanan lainnya yang lengkap, adanya
wilayah pusat pertumbuhan industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi
wilayah.
Pemusatan
industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor
industri, yaitu seperti pengambilan dan pengumpulan bahan mentah, tersedianya
tenaga kerja dan sumber energi serta pasar. Kemudian dalam perijinan, pajak
yang relatif murah dan penanggulangan limbah merupakan pendukung aglomerasi
industri.
Gejala
aglomerasi industri adalah gejala terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah
tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya beberapa faktor, diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. kesamaan lokasi usaha yang
didasarkan pada salah satu faktor produksi.
b. terkonsentrasinya beberapa faktor
produksi pada suatu lokasi.
c. adanya kerja sama dalam menghasilkan
suatu produk.
d. kebutuhan sarana prasarana dan
bidang pelayanan lainnya yang lengkap.
e. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang sesuai dengan
tata ruang dan fungsi wilayah.
Semua
faktor penyebab aglomerasi industri tersebut memiliki prinsip yang hampir
mirip, yaitu selalu untuk menekan biaya transport dan biaya produksi lainnya
serendah mungkin
Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Dalam
aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri dan kawasan berikat
a. Kawasan Industri atau Industrial
Estate Kawasan industri atau industrial estate adalah kawasan atau tempat
pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana, seperti lahan dan lokasi yang strategis. Tujuan pembangunan kawasan
industri selain mempercepat pertumbuhan industri, dimaksudkan pula untuk
memberikan kemudahan bagi kegiatan industri dan mendorong kegiatan untuk berlokasi
di kawasan industri. Untuk itu, dalam kawasan industri tersedia fasilitas lain
seperti tenaga listrik, telepon, jalan dan tempat pembuangan limbah yang telah
disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri.
b. Kawasan Berikat (Banded Zine) Kawasan
berikat ialah suatu kawasan dengan batas tertentu di wilayah pabean yang di
dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. Ketentuan tersebut
antara lain mengatur lalu lintas pabean dari luar daerah atau dari dalam pabean
Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan
negara lainnya, sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor dan
ekspor. Kawasan berikat memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan,
dan pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Sehubungan
dengan kawasan berikat, juga terdapat istilah industri berikat (Industrial
Linkage), yaitu beberapa industri yang memiliki keterkaitan ke dalam suatu
industri utama.Kaitan satu industri dengan industri lainnya dapat terjalin dari
elemen-elemen (lahan, modal, mesin, tenaga kerja, informasi, pasar,
transportasi, dan unsur lainnya) yang terkait dengan pengoperasionalan
industri. Sedikitnya ada empat jenis keterkaitan yang menyebabkan terjadinya
industri berikat, yaitu:
a. keterkaitan proses,
b. keterkaitan subkontrak,
c. keterkaitan jasa, dan
d. keterkaitan produk.
Contoh adanya industri berikat
adalah industri garmen sebagai industri utamanya. Industri garmen akan
dkelilingi oleh indus-tri lainnya yang berfungsi sebagai penunjang, seperti
industri tekstil, industri kancing, industri reslating, dan asesoris lainnya.
Dengan adanya keterkaitan industri yang berada pada suatu tempat tidak hanya
dapat menekan biaya transportasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan
keberlangsungan industri-industri tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar