Jumat, 29 Juli 2016

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Aglomerasi Industri

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Aglomerasi Industri
Tumbuh dan berkembangnya suatu industri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengambilan bahan mentah, proses produksi, tenaga kerja, proses pemasaran. sarana dan prasarana transportasi, dan jarak lokasi industri ke sumber bahan mentah atau ke pusat pemasaran.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh juga diantaranya adalah harga bahan, perpajakan, iklim, persediaan air, limbah hasil produksi dan perundang-undangan yang berlaku.
Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah satu faktor pokok dalam proses produksi suatu industri. Sumber daya alam ini meliputi bahan mentah, sumber daya energi, ketersediaan air, iklim, bentuk lahan dan pengolahan limbah.
b. Sosial Budaya
Kehidupan sosial dan budaya suatu masyarakat di daerah industri akan ikut mempengaruhi kegiatan industri. Secara umum, masyarakat-masyarakat yang berada di dekat lokasi industri akan menyambut baik dengan hadirnya industri di daerah atau di sekitar daerah mereka, dengan alasan industri tersebut lapangan pekerjaan bagi mereka. Sedangkan sebagian kecil penduduk lagi akan menyatakan kurang setuju dengan hadirnya industri di daerah mereka, dengan alasan karena limbah industri menyebabkan rusaknya lingkungan alam dan munculnya penduduk pendatang yang kadang-kadang membawa kebiasaan yang kurang baik bagi penduduk setempat, sehingga anak-anak muda di daerah industri tersebut ikut-ikutan terpengaruh.
Dari hal di atas penduduk yang setuju merupakan faktor pendorong tumbuhnya industri karena menjadi tenaga kerja sekaligus ikut menjaga keberlangsungan industri, sedangkan penduduk yang tidak setuju akan menjadi penghambat perkembangan suatu industri.
c. Ekonomi
Ekonomi merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu industri. Faktor ekonomi yang berhubungan dengan industri adalah kegiatan manusia sebagai pangsa pasar, dan penanaman modal. Proses-proses ini tentu saja dipengaruhi oleh sarana dan prasarana pendukung pemasaran seperti transportasi dan komunikasi sehingga akan mempengaruhi terhadap harga barang atau jasa. Jumlah penduduk yang banyak serta daya beli penduduk yang tinggi disertai dengan sarana transportasi yang baik akan ikut berperan dalam
perkembangan suatu industri.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan industri diantaranya adalah ketentuan penentuan tarif dan pajak, pembatasan ekspor dan impor, penentuan jumlah industri, penentuan lokasi industri dan pengembangan kondisi iklim usaha.
Di dalam operasinya, agar supaya industri dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menekan biaya produksi, teori lokasi untuk industri sangat menentukan. Apabila setiap industri didukung oleh faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, sudah tentu akan menguntungkan. Oleh karena lokasi ideal jarang ditemukan, penempatan lokasi industri harus memilih di antara tempat-tempat yang paling menguntungkan.
Adanya pemilihan lokasi ini memungkinkan munculnya gejala aglomerasi industri. Gejala aglomerasi industri adalah gejala terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi, terkonsentrasinya beberapa faktor produksi pada suatu lokasi, adanya kerjasama dalam menghasilkan suatu produk, kebutuhan sarana prasarana dan bidang pelayanan lainnya yang lengkap, adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi wilayah.
Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor industri, yaitu seperti pengambilan dan pengumpulan bahan mentah, tersedianya tenaga kerja dan sumber energi serta pasar. Kemudian dalam perijinan, pajak yang relatif murah dan penanggulangan limbah merupakan pendukung aglomerasi industri.
Gejala aglomerasi industri adalah gejala terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.    kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi.
b.   terkonsentrasinya beberapa faktor produksi pada suatu lokasi.
c.    adanya kerja sama dalam menghasilkan suatu produk.
d.   kebutuhan sarana prasarana dan bidang pelayanan lainnya yang lengkap.
e.    adanya wilayah  pusat pertumbuhan industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi wilayah.
Semua faktor penyebab aglomerasi industri tersebut memiliki prinsip yang hampir mirip, yaitu selalu untuk menekan biaya transport dan biaya produksi lainnya serendah mungkin

Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri dan kawasan berikat
a.       Kawasan Industri atau Industrial Estate Kawasan industri atau industrial estate adalah kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana, seperti lahan dan lokasi yang strategis. Tujuan pembangunan kawasan industri selain mempercepat pertumbuhan industri, dimaksudkan pula untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri dan mendorong kegiatan untuk berlokasi di kawasan industri. Untuk itu, dalam kawasan industri tersedia fasilitas lain seperti tenaga listrik, telepon, jalan dan tempat pembuangan limbah yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri.
b.      Kawasan Berikat (Banded Zine) Kawasan berikat ialah suatu kawasan dengan batas tertentu di wilayah pabean yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. Ketentuan tersebut antara lain mengatur lalu lintas pabean dari luar daerah atau dari dalam pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan negara lainnya, sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor dan ekspor. Kawasan berikat memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Sehubungan dengan kawasan berikat, juga terdapat istilah industri berikat (Industrial Linkage), yaitu beberapa industri yang memiliki keterkaitan ke dalam suatu industri utama.Kaitan satu industri dengan industri lainnya dapat terjalin dari elemen-elemen (lahan, modal, mesin, tenaga kerja, informasi, pasar, transportasi, dan unsur lainnya) yang terkait dengan pengoperasionalan industri. Sedikitnya ada empat jenis keterkaitan yang menyebabkan terjadinya industri berikat, yaitu:
a. keterkaitan proses,
b. keterkaitan subkontrak,
c. keterkaitan jasa, dan
d. keterkaitan produk.
Contoh adanya industri berikat adalah industri garmen sebagai industri utamanya. Industri garmen akan dkelilingi oleh indus-tri lainnya yang berfungsi sebagai penunjang, seperti industri tekstil, industri kancing, industri reslating, dan asesoris lainnya. Dengan adanya keterkaitan industri yang berada pada suatu tempat tidak hanya dapat menekan biaya transportasi, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan industri-industri tersebut


Tidak ada komentar: