Menurut Jayadinata (1999), pada 1970 penduduk perkotaan
dunia yang tinggal di berbagai kota di negara-negara berkembang itu sejumlah
49% dan pada 1985 menjadi 58%. Hal ini akan meningkat pada 2025 menjadi 79%.
Hal ini munjukkan bahwa perkembangan kota atau wilayah di negara berkembang
tumbuh sangat cepat. Hal ini bila tidak disertai manajemen yang benar dan
terencana akan mengakibatkan hal-hal negatif, seperti tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh, kemiskinan, dan peningkatan tingkat kejahatan.
Permasalahan utama dalam pengembangan wilayah di negara
berkembang ialah penyediaan perumahan, prasarana, dan jasa. Permasalahan
tersebut antara lain harga tanah dan rumah yang relatif mahal, sukar menjangkau
lembaga keuangan, penduduk miskin di kota kurang berpartisipasi dalam berbagai
proyek perenca-naan dan pelaksanaan perumahan, biaya yang tidak cukup dari
pemerintah dalam program investasi, standar dan kode pembangunan kurang lentur,
serta harga bahan bangunan yang mahal. Permasalahan tersebut di atas perlu di
kelola dengan manajemen kota yang baik. Manajemen tersebut melipu-
Hal yang harus diperhatikan dalam usaha pengembangan suatu
wilayah, adalah harus selalu memperhitungkan mobilitas penduduknya. Misalnya
gerakan penduduk dari rumah ke tempat bekerja, ke sekolah, ke pasar dan ke
pusat-pusat pelayanan. Oleh karena itu, komponen pertama yang diperhitungkan,
yaitu sarana
pengangkutan
dan jaringan jalan.
Dengan
kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, maka usaha pengembangan
wilayahnya harus diprioritaskan dalam pembangunan sarana dan prasarana
transportasi antarpulau, baik melalui sarana angkutan darat, air, maupun udara.
Dalam upaya pengembangan wilayah antarpulau, penyediaan pelayaran dan
penerbangan merupakan prioritas yang terus pekerjaan umum dan jasa, serta
perencanaan dan pelaksanaan berbagai proyek pembangunan. Adapun Cheema
menerangkan lima masalah penting dalam manajemen kota, yaitu pembiayaan kota,
perumahan kota, jasa dan prasarana infrastruktur, sistem informasi perkotaan,
sektor informal, serta kapasitas kelembagaan kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar