Jumat, 29 Juli 2016

Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem informasi geografi merupakan kelanjutan dari proses indraja geografis. Setelah citra diperoleh melalui sistem indraja, selanjutnya dikumpulkan dan diolah untuk dijadikan data dasar (database) yang dimanfaatkan para ahli untuk keperluan penelitian seperti tata kota, geologi, geografi dan lain-lain.
1. Konsep Dasar SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah, memanipulasi, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial.
Sistem Informasi Geografis (SIG) biasanya ditujukan pada kegiatan ahli geografi dalam pembuatan peta dengan menggunakan komputer. Istilah SIG terkadang juga disebut dengan istilah Sistem Informasi Keruangan, Sistem Analisis Data Keruangan, Sistem Informasi Sumber daya Alam, atau Sistem Informasi Geologis. Dengan demikian, SIG sebagai sistem informasi memiliki komponen dan cara kerja tertentu (menangani dan menyimpan data yang berisi informasi geografis), sedangkan sebagai informasi geografis, SIG menyajikan fakta baru sebagai hasil dari upaya manipulasi data.
Oleh karena itu, SIG sebagai sistem merupakan kesatuan yang terdiri atas komp[onen-komponen (subsistem-subsistem) yang saling berhubungan erat menurut suatu rencana dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu sistem SIG terdiri
Dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukan penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu (disiplin sumber daya alam, lingkungan). Proses yang membedakan dengan pemrosesan cara lama dan menjadi kelebihannya adalah digunakannya data digital. Jadi, pada dasarnya SIG bukan sekedar sistem yang berbasis komputer, tetapi merupakan teknologi yang diintegrasikan (integrated technology) antara perangkat keras, perangkat lunak, data spasial dan atribut yang terkait, metode dan SDM-nya.
Fungsi utama SIG berdasarkan desain awalnya adalah untuk melakukan analisis data spasial. SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan, karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan. SIG telah banyak dimanfaatkan tidak hanya oleh ahli geografis, tetapi oleh berbagai bidang keilmuan yang berkepentingan, seperti ahli pengembangan wilayah (planologi), surveyor pertambangan, inventarisasi dan pendayagunaan sumber daya alam, perencanaan pemasaran produk tertentu, peningkatan produk pertanian, pemantauan usaha kehutanan, dan sebagainya.


Tidak ada komentar: