Pada
tahun 1783, Montgolfier bersaudara dari Prancis berhasil membuat balon yang
diisi dengan udara panas dan dapat terbang mencapai ketinggian 2.000 meter dan
jarak terbang 4 km. Balon yang menerbangkan manusia dinaikan di atas Paris oleh
De Roziers, dan di atas Baltimore, Amerika Serikat dinaiki oleh
Peter Cannes. Pada tahun 1639
pemotretan pertama dari balon dilakukan oleh
Daguerre dan Niepce di Prancis.
Pada
tahun 1856, Nadar merencanakan pembuatan peta topografi dengan foto udara dari
balon di atas Paris. Pada foto itu, rumah-rumah dapat terlihat jelas.
Pada
tahun 1871, Sullivan bersama Letnan G.M. Wheller meneliti daerah barat daya
Amerika Serikat untuk geologi dan pertambangan.
Pada
tahun 1898, Albert Heim seorang ahli geologi bersama-sama dengan Edward
Schweizer dan seorang ahli meteorologi bernama Maurerberhasil terbang dengan
memakai balon menyelidiki geologi pegunungan Alpen.
Pemotretan
pertama dari pesawat udara dilakukan oleh Wilbur Wright di atas Centrocelly,
Italia pada tahun 1909. Adapun pada tahun 1913, Kapten Tardive membawa kertas
kerja tentang kemungkinan penggunaan foto udara yang dibuat dari pesawat
terbang untuk pemetaan.
Pada
tahun 1920, foto udara mulai digunakan oleh ahli geologi di bidang perminyakan.
Pada tahun ini pula, dibentuk perusahaan “Aerial Survey” di Amerika Serikat dan
Kanada yang menangani pemotretan dari udara beserta pemetaannya. Dan pada tahun
ini juga terbit buku geologi udara pertama yang berjudul “The Face of the
Earth, as seen from the Air” yang ditulis Willis T. Lee.
Pada
tahun 1922, Marconi menemukan potensi RADAR untuk mendeteksi objek.
Pada
tahun 1930, E.L. Krincv dari Rusia melakukan pemotretan pada permukaan batuan
dan vegetasi. Pada tahun ini pula foto udara mulai banyak dipakai oleh
ahli-ahli ilmu kebumian (Earth Sciences) dan dalam bidang pertanian. Sementara
itu, pada tahun ini pula lembaga-lembaga pemerintah Amerika Serikat mulai
menggunakan foto udara secara
besar-besaran dalam bidang pertanian, kehutanan, geologi, dan perencanaan.
Sedangkan Jerman mulai mengembangkan penginderaan jauh dengan spektrum infra
merah termal untuk deteksi pesawat pembom dengan cara yang disebut “Kiel
System” yang diterbangkan dengan
pesawat tempur pada malam hari.
Sistem ini sebenarnya dapat digunakan untuk kajian industri, astronomi,
kesehatan, geologi, dan kehutanan.
Pada
tahun 1934, terbit majalah ilmiah yang mengkhususkan dalam fotogrametri dan
interpretasi foto udara, yaitu “Photogrametric Engineering”.
Pada
tahun 1940, A.L. Simon memperkenalkan potret udara dengan lebih luas di
kalangan ahli geologi. Perusahaan Timah Bangka memperluas eksplorasi dan
perusahaan minyak bumi serta lembaga pemerintah mempergunakan potret udara
dalam melaksanakan program-programnya.
Pada
tahun 1965, G.T. 4 GEMINI (berawak) membuat 39 foto udara yang bertampalan
daerah Amerika Serikat barat daya dan Meksiko Utara, serta 60 foto daerah
Amerika Utara, Afrika, dan Asia yang ternyata sangat berguna untuk kajian
tektonik, vulkanologi, dan geomorfologi.
Pada
tahun 1968, G.T. 5 dan G.T. 7 GEMINI menghasilkan foto yang baik untuk kajian
geografi dan oseanografi.
Pada
tahun 1972, ERTS –1 (Earth Resources Technology Sattelite-1) yang kemudian
disebut LANDSAT-1 (Land Satelite-1) diluncurkan. Kemudian LANDSAT-2 pada tahun
1975, dan LANDSAT-3 yang diluncurkan pada tahun 1978. Dan sampai saat ini,
telah banyak satelit yang diluncur dengan berbagai keperluan termasuk dalam hal
penginderaan jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar