Jumat, 29 Juli 2016

Sejarah Penginderaan Jauh


Pada tahun 1783, Montgolfier bersaudara dari Prancis berhasil membuat balon yang diisi dengan udara panas dan dapat terbang mencapai ketinggian 2.000 meter dan jarak terbang 4 km. Balon yang menerbangkan manusia dinaikan di atas Paris oleh De Roziers, dan di atas Baltimore, Amerika Serikat dinaiki oleh
Peter Cannes. Pada tahun 1639 pemotretan pertama dari balon dilakukan oleh
Daguerre dan Niepce di Prancis.
Pada tahun 1856, Nadar merencanakan pembuatan peta topografi dengan foto udara dari balon di atas Paris. Pada foto itu, rumah-rumah dapat terlihat jelas.
Pada tahun 1871, Sullivan bersama Letnan G.M. Wheller meneliti daerah barat daya Amerika Serikat untuk geologi dan pertambangan.
Pada tahun 1898, Albert Heim seorang ahli geologi bersama-sama dengan Edward Schweizer dan seorang ahli meteorologi bernama Maurerberhasil terbang dengan memakai balon menyelidiki geologi pegunungan Alpen.
Pemotretan pertama dari pesawat udara dilakukan oleh Wilbur Wright di atas Centrocelly, Italia pada tahun 1909. Adapun pada tahun 1913, Kapten Tardive membawa kertas kerja tentang kemungkinan penggunaan foto udara yang dibuat dari pesawat terbang untuk pemetaan.
Pada tahun 1920, foto udara mulai digunakan oleh ahli geologi di bidang perminyakan. Pada tahun ini pula, dibentuk perusahaan “Aerial Survey” di Amerika Serikat dan Kanada yang menangani pemotretan dari udara beserta pemetaannya. Dan pada tahun ini juga terbit buku geologi udara pertama yang berjudul “The Face of the Earth, as seen from the Air” yang ditulis Willis T. Lee.
Pada tahun 1922, Marconi menemukan potensi RADAR untuk mendeteksi objek.
Pada tahun 1930, E.L. Krincv dari Rusia melakukan pemotretan pada permukaan batuan dan vegetasi. Pada tahun ini pula foto udara mulai banyak dipakai oleh ahli-ahli ilmu kebumian (Earth Sciences) dan dalam bidang pertanian. Sementara itu, pada tahun ini pula lembaga-lembaga pemerintah Amerika Serikat mulai
menggunakan foto udara secara besar-besaran dalam bidang pertanian, kehutanan, geologi, dan perencanaan. Sedangkan Jerman mulai mengembangkan penginderaan jauh dengan spektrum infra merah termal untuk deteksi pesawat pembom dengan cara yang disebut “Kiel System” yang diterbangkan dengan
pesawat tempur pada malam hari. Sistem ini sebenarnya dapat digunakan untuk kajian industri, astronomi, kesehatan, geologi, dan kehutanan.
Pada tahun 1934, terbit majalah ilmiah yang mengkhususkan dalam fotogrametri dan interpretasi foto udara, yaitu “Photogrametric Engineering”.
Pada tahun 1940, A.L. Simon memperkenalkan potret udara dengan lebih luas di kalangan ahli geologi. Perusahaan Timah Bangka memperluas eksplorasi dan perusahaan minyak bumi serta lembaga pemerintah mempergunakan potret udara dalam melaksanakan program-programnya.
Pada tahun 1965, G.T. 4 GEMINI (berawak) membuat 39 foto udara yang bertampalan daerah Amerika Serikat barat daya dan Meksiko Utara, serta 60 foto daerah Amerika Utara, Afrika, dan Asia yang ternyata sangat berguna untuk kajian tektonik, vulkanologi, dan geomorfologi.
Pada tahun 1968, G.T. 5 dan G.T. 7 GEMINI menghasilkan foto yang baik untuk kajian geografi dan oseanografi.
Pada tahun 1972, ERTS –1 (Earth Resources Technology Sattelite-1) yang kemudian disebut LANDSAT-1 (Land Satelite-1) diluncurkan. Kemudian LANDSAT-2 pada tahun 1975, dan LANDSAT-3 yang diluncurkan pada tahun 1978. Dan sampai saat ini, telah banyak satelit yang diluncur dengan berbagai keperluan termasuk dalam hal penginderaan jauh.


Tidak ada komentar: